KEUTAMAAN HAJI

Beranda / Keutamaan Haji / Ketahui 5 Keutamaan Haji Agar Menjadi Haji Mabrur

Ketahui 5 Keutamaan Haji Agar Menjadi Haji Mabrur

Selasa, 30/03/2021 23:57

Islam mengajarkan seluruh umatnya untuk senantiasa beribadah di sepanjang hidupnya. Islam sudah mengatur ibadah-ibadah yang wajib dikerjakan dalam rukun Islam.

Al hajju asy-hurum ma'lumaat, fa man farada fiihinnal-hajja fa laa rafasa wa laa fusuqa wa laa jidaala fil-hajj, wa maa taf'alu min khairiy ya'lam-hullaah, wa tazawwadu fa inna khairaz-zaadit-taqwaa wattaquni yaa ulil-albaab

Artinya:

"Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."

Dari ayat tersebut, dapat diuraikan beberapa keutamaan ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam yaitu sebagai berikut:

1. Menjadi tamu Allah.

Orang yang menjalankan ibadah haji maka akan dianggap menjadi tamu Allah. Dari sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri." (HR. Ibnu Majah no 2893)

2. Mendapat pahala seperti jihad.

Seorang Muslim yang sedang menjalankan ibadah haji maka ia akan mendapatkan pahala setara seperti melakukan jihad karena ibadah haji merupakan jihad terbaik menurut Allah. Perkataan dari Aisyah menurut satu riwayat hadits, Rasulullah bersabda:

"Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. 'Apakah berarti kami harus berjihad?' Tidak. 'Jihad yang paling utama adalah haji mabrur', jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam." (HR. Bukhari no. 1520)

3. Mendapat balasan surga.

Dari riwayat HR. Bukhari dan HR. Muslim Abu Hurairah menjelaskan sebagai berikut :

"Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).

An Nawawi rahimahullah menambahkan untuk lebih jelasnya, "Yang dimaksud, 'tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga', bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga." (Syarh Shahih Muslim, 9/119)

4. Allah berjanji akan menghapuskan dosanya.

Barangsiapa yang berniat dan bertekad untuk melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas karena mengharap ridho-Nya, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosa yang telah berlalu. Dari Abu Hurairah berdasarkan satu riwayat hadits, Rasulullah bersabda:

"Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya." (HR. Bukhari no. 1521).

5. Menghilangkan kemiskinan.

Dari Abdullah Bin Mas’ud sesuai dengan riwayat hadits, Rasulullah bersabda:

"Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387)

Dari hadits tersebut, dijelaskan bahwa salah satu keutamaan menunaikan ibadah haji dapat menggugurkan kefakiran atau kemiskinan sehingga orang Muslim yang sudah melaksanakan rukun Islam yang kelima ini dijanjikan oleh Allah akan mendapat rezeki dan kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam surat Al Hajj ayat 28, Allah berfirman:

Liyasy-had manaafi'a lahum wa yazkurusmallaahi fii ayyaamim ma'lumaatin 'alaa maa razaqahum mim bahiimatil-an'aam, fa kulu min-haa wa at'imul-baa'isal-faqir

Artinya:

"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah diberikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir."



MEDIA SOSIAL

HUBUNGI KAMI

14040